RSS

Senin, 07 Juni 2010

V-Class Pengujian Object Oriented

Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD)

Object-Oriented Analysis

· Object-oriented analysis adalah suatu metoda analisis yang memeriksa syarat-syarat dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui pada ruang lingkup permasalahan.

· Mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan sistem melalui skenario atau penggunaan kasus-kasus.

· Kemudian, membuat suatu model obyek dengan kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan.

· Output: Model kebutuhan-kebutuhan, biasanya menggunakan CRC Cards.

· Mengidentifikasi “WHAT” kebutuhan fungsional (Use Cases).

· Identifikasi: objects, classes, operations.

Identifikasi: object relationships, object interations

· Tujuan dari OOA adalah untuk memahami domain masalah dan meningkatkan ketelitian, konsistensi, kelengkapan.

Object-Oriented Design

· Object-oriented design adalah metoda untuk meng-arahkan arsitektur perangkat lunak yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.

· Model kebutuhan-kebutuhan yang dibuat pada fase analisis diperkaya dalan fase perancangan.

· Kadang-kadang ditambahkan lebih banyak lagi atribut dan pelayanan.

· Ditambahkan antarmuka obyek-obyek.

· Menspesifikasi “HOW”.

· Menspesifikasi: class definitions, class categories.

· Menspesifikasi: subsystems, system architectures.

· Tujuan dari OO Design adalah mengoptimalkan maintainability, reusability, enhancebility dan reliability.

Object-Oriented Testing Activities

Ø Meninjau ulang model OOA dan OOD

Ø Ujicoba Class setelah penulisan program sumber

Ø Ujicoba Integrasi dalam subsystems

Ø Ujicoba Integrasi subsistem yang telah ditambahkan kedalam system

Ø Ujicoba validasi berdasarkan OOA use-cases

Ujicoba Model OOA dan OOD

· OOA dan OOD tidak dapat diujikan tetapi dapat ditinjau ulang untuk ketepatan dan konsistensinya

· Ketepatan dari model OOA dan OOD

Strategi Ujicoba Berorientasi Objek (Object-Oriented Testing Strategies)

Ø Unit testing dalam konteks OO

a. Unit terkecil yang diujikan adalah enkapsulasi class atau objek.

b. Hampir serupa dengan ujicoba sistem pada software konvensional.

c. Tidak menguji operasi dalam isolasinya dengan operasi yang lain.

d. Dijalankan oleh operasi class dan perilaku tetap, bukan detail algoritmik dan aliran data yang melintasi antar interface modul.

e. Ujicoba lengkap keseluruhan class.

f. Mendesain ujicoba untuk class dengan menggunakan metode yang benar.

g. Setiap metode-metode ini akan melatih operasi yang dienkapsulapsi oleh class.

h. Urutan ujicoba didesain untuk memastikan bahwa operasi yang relevan telah diujicobakan.

i. Posisi tetap suatu class (Nilai atributnya) di uji untuk menentukan apakah terdapat kesalahan.

Ø Integration testing dalam konteks OO

a. difokuskan pada kelompok-kelompok kelas yang berkolaborasi atau berkomunikasi dalam beberapa cara.

b. Integrasi operasi satu per satu ke dalam kelas sering sia-sia.

c. Ujicoba berbasis thread (uji semua kelas yang dibutuhkan untuk merespon ke satu masukan atau event sistem).

d. Pengujian berbasis Kegunaan (dimulai dengan uji independen oleh kelas pertama dan kelas-kelas yang tergantung yang menggunakannya).

e. Pengujian cluster (kerjasama kelompok kelas yang diuji untuk interaksi kesalahan).

f. Pengujian regresi adalah penting karena setiap thread, cluster, atau subsistem yang ditambahkan pada system.

g. Tingkat integrasi yang lebih sedikit berbeda dalam sistem berorientasi objek.

Ø Validation testing dalam konteks OO

a. Berfokus pada tindakan pengguna yang terlihat dan pengguna dapat mengenali output dari system.

b. tes validasi didasarkan pada skenario use-case, model perilaku objek, dan diagram alur event dibuat dalam model OOA.

c. Pengujian Black box konvensional dapat digunakan untuk mendorong tes validasi.

Test Case Design untuk software OO

· Setiap kasus uji harus dapat diidentifikassikan secara unik dan secara eksplisit dihubungkan dengan class yang akan diujikan.

· Tetapkan kegunaan dari setiap ujicoba.

· Tuliskan langkah-langkah ujicoba untuk setiap ujicoba yang disertakan, diantaranya:

- Tuliskan tahapan ujicoba untuk setiap objek yang disertakan dalam ujicoba.

- Tuliskan pesan-pesan dan operasi yang dijalankan sebagai konsekuensi dari ujicoba ini.

- Tuliskan eksepsi yang muncul ketika suatu objek di ujicoba.

- Tuliskan kondisi eksternal yang memerlukan perubahan untuk ujicoba tersebut.

- Informasi tambahan lainnya yang diperlukan untuk memahami atau mengimplementasikan ujicoba tersebut.

· Ujicoba Struktur permukaan dan Struktur Dalam (Testing Surface Structure and Deep Structure)

- Ujicoba struktur permukaan (Testing surface structure) yaitu melatih struktur yang tampak oleh pengguna akhir, sering kali melibatkan pengamatan dan mewawancarai pengguna karena mereka memanipulasi objek sistem.

- Ujicoba struktur dalam (Testing deep structure) yaitu melatih struktur program internal, seperti ketergantungan, perilaku, dan mekanisme komunikasi yang ada sebagai bagian dari sistem dan desain objek.

Metode Testing yang Dapat diaplikasikan pada Tingkatan Class (Testing Methods Applicable at The Class Level)

Ø Random testing – memerlukan sejumlah besar permutasi dan kombinasi data, dan dapat menjadi tidak efisien.

o Identifikasikan operasi yang mungkin pada class

o Definisikan batasan penggunaannya

o Identifikasikan urutan ujicoba minimum

o Buatlah beberapa variasi urutan ujicoba random

Ø Partition testing – Menghilangkan sejumlah kasus uji yang dibutuhkan untuk menguji sebuah class.

o state-based partitioning – ujicoba didesain dalam suatu cara sehingga operasi yang menyebabkan perubahan state diujikan secara terpisah dari yang tidak.

o attribute-based partitioning – untuk setiap atribut class, operasi diklasifikasikan berdasarkan pengguna atribut tersebut, yang memodifikasi atribut dan yang tidak menggunakan atau memodifikasi atribut.

o category-based partitioning – operasi dikategorikan berdasarkan fungsi yang dilakukannya, seperti : inisialisasi, komputassi, query, terminasi.

Ø Fault-based testing

o Terbaik untuk operasi dan tingkatan class

o Menggunakan struktur pewarisan

o Pengujian memeriksa model OOA dan menghipotesis sekumpulan kerusakan yang dipahami yang mungkin terjadi dalam pemanggilan operasi dan sambungan pesan, dan membangun kasus uji yang sesuai

o Menemukan spesifikasi yang tidak tepat dan kesalahan dalam interaksi subsistem

Inter-Class Test Case Design

Ø Desain kasus uji menjadi lebih rumit seperti halnya integrasi dari dimulainya sistem OO menguji kolaborasi antar class

Ø Ujicoba class yang beragam, seperti :

o Untuk setiap class client menggunakan daftar operator classs untuk men-generate urutan ujicoba random yang mengirimkan pesan ke server class yang lain.

o Untuk setiap pesan yang di-generate, tentukan class kolaborator dan operator server object yang ditunjuk.

o Untuk setiap operator server class (dimohon oleh pesan dari client object) tentukan pesan yang dikirimkan.

o Untuk setiap pesan, tentukan tingkatan operator berikutkan yang memohon dan menggabungkannya kedalam urutan ujicoba.

Ø Ujicoba yang dihasilkan dari model perilaku

o Gunakan state transition diagram (STD) sebagai model yang merepresentasikan perilaku dinamis dari suatu class.

o Kasus uji harus mencakkup seluruh tahapan STD.

o breadth first traversal dari state model dapat digunakan (uji satu transisi dalam satu waktu dan hanya membuat kegunaan daari transisi yang diujikan sebelumnya ketika mengujikan transisi yang baru).

o Kasus uji juga dapat dihasilkan untuk memastikan bahwa seluruh perilaku untuk class telah diujikan dengan benar.



Sumber : http://ayuliana_st.staff.gunadarma.ac.id

Minggu, 30 Mei 2010

V-Class Pemeliharaan Sistem

Pemeliharaan sistem
Pemeliharaan sistem adalah suatu upaya untuk memperbaiki, menjaga, menanggulangi, mengembangkan sistem yang ada. Pemeliharaan ini di perlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem yang kita ada agar dalam penggunaannya dapat optimal.

Jenis – jenis pemeliharaan sistem
Jenis – jenis pemeliharaan sistem meliputi :
1. Pemeliharaan korektif
Pemeliharaan Koretif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan – kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya Pemeliharaan Korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiaknosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga.

2. Pemeliharaan adaptif
Pemeliharaan adatif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persayaratan pemakai baru. Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang – undang perpajakan ang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan adtif ini baik dan tidak dapat dihindari.

3. Pemeliharaan Penyempurnaan ( Perfektif )
Pemeliharaan penyempurnaan memepertinggi cara kerja atau maintainabilitas ( kemampuan untuk dipelihara ). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk persyaratan pemakai yang sebelumny tidak dikenal. Ketika membuat perubahan subtansial modul apapun, petugas pemelihara juga mengunakan kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti cabang – cabang yang kadaluarsa, memperbaiki kecerobohan dan mengembangkan dokumentasi.

4. Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan preventif terdir atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemelihara sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cact – cacat ( bukan kesalahan yang sebenarnya ) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal jelassekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.

Jumat, 28 Mei 2010

download photoscape

buat edit foto.....

ne link buat downloadnya....

http://www.photoscape.org/ps/main/download.php

Senin, 24 Mei 2010

V-Class Metode Pelatihan Sistem

Macam-macam metode pelatihan implementasi sistem :

- Resident expert

adalah sebuah pelatihan yang membutuhkan tenaga ahli pada suatu bidang.

- Computer-aided instruction

suatu tehnik pelatihan yang menggunakan instruksi-instruksi terprogram untuk melakukan suatu pelatihan perancangan dan perekaan dengan dibantu oleh computer dengan sistem yang terkomputansi.

- Formal courses

pelatihan yang dilakukan dengan cara formal yang mencakup muatan proses pembelajaran yang bersifat teori dan diskusi yang dilaksanakan didalam sebuah pelatihan secara formal untuk beberapa orang sekaligus.

- Software help components

sebuah perangkat lunak yang membantu mengeksekusi instruksi dalam sebuah program kemudian membantu mengambil bentuk instruksi dalam sebuah komponen. Komponen terpadu dalam sistem yang dirancang untuk pelatihan dan troubleshooting sistem.

- Tutorials

layanan bantuan dalam sebuah pembelajaran untuk membantu kelancaran proses dalam sebuah pelatihan. berisi petunjuk dan latihan untuk pengajaran dan pengembangan kompetensi pengguna dalam penggunaan sistem. Petunjuk latihan dan tutorial ini dapat dilengkapi oleh basis data yang menggunakan data riil.

- Interactive training manuals

bentuk kombinasi antara pelatihan tutorials dan Computer-aided instruction.

- External sources, such as vendors

vendor penyedia jasa pelatihan kursus dan bentuk pelatihan lain.

Senin, 07 Juni 2010

V-Class Pengujian Object Oriented

Diposting oleh Nda 'CliQ' di 11.09 0 komentar

Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD)

Object-Oriented Analysis

· Object-oriented analysis adalah suatu metoda analisis yang memeriksa syarat-syarat dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui pada ruang lingkup permasalahan.

· Mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan sistem melalui skenario atau penggunaan kasus-kasus.

· Kemudian, membuat suatu model obyek dengan kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan.

· Output: Model kebutuhan-kebutuhan, biasanya menggunakan CRC Cards.

· Mengidentifikasi “WHAT” kebutuhan fungsional (Use Cases).

· Identifikasi: objects, classes, operations.

Identifikasi: object relationships, object interations

· Tujuan dari OOA adalah untuk memahami domain masalah dan meningkatkan ketelitian, konsistensi, kelengkapan.

Object-Oriented Design

· Object-oriented design adalah metoda untuk meng-arahkan arsitektur perangkat lunak yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.

· Model kebutuhan-kebutuhan yang dibuat pada fase analisis diperkaya dalan fase perancangan.

· Kadang-kadang ditambahkan lebih banyak lagi atribut dan pelayanan.

· Ditambahkan antarmuka obyek-obyek.

· Menspesifikasi “HOW”.

· Menspesifikasi: class definitions, class categories.

· Menspesifikasi: subsystems, system architectures.

· Tujuan dari OO Design adalah mengoptimalkan maintainability, reusability, enhancebility dan reliability.

Object-Oriented Testing Activities

Ø Meninjau ulang model OOA dan OOD

Ø Ujicoba Class setelah penulisan program sumber

Ø Ujicoba Integrasi dalam subsystems

Ø Ujicoba Integrasi subsistem yang telah ditambahkan kedalam system

Ø Ujicoba validasi berdasarkan OOA use-cases

Ujicoba Model OOA dan OOD

· OOA dan OOD tidak dapat diujikan tetapi dapat ditinjau ulang untuk ketepatan dan konsistensinya

· Ketepatan dari model OOA dan OOD

Strategi Ujicoba Berorientasi Objek (Object-Oriented Testing Strategies)

Ø Unit testing dalam konteks OO

a. Unit terkecil yang diujikan adalah enkapsulasi class atau objek.

b. Hampir serupa dengan ujicoba sistem pada software konvensional.

c. Tidak menguji operasi dalam isolasinya dengan operasi yang lain.

d. Dijalankan oleh operasi class dan perilaku tetap, bukan detail algoritmik dan aliran data yang melintasi antar interface modul.

e. Ujicoba lengkap keseluruhan class.

f. Mendesain ujicoba untuk class dengan menggunakan metode yang benar.

g. Setiap metode-metode ini akan melatih operasi yang dienkapsulapsi oleh class.

h. Urutan ujicoba didesain untuk memastikan bahwa operasi yang relevan telah diujicobakan.

i. Posisi tetap suatu class (Nilai atributnya) di uji untuk menentukan apakah terdapat kesalahan.

Ø Integration testing dalam konteks OO

a. difokuskan pada kelompok-kelompok kelas yang berkolaborasi atau berkomunikasi dalam beberapa cara.

b. Integrasi operasi satu per satu ke dalam kelas sering sia-sia.

c. Ujicoba berbasis thread (uji semua kelas yang dibutuhkan untuk merespon ke satu masukan atau event sistem).

d. Pengujian berbasis Kegunaan (dimulai dengan uji independen oleh kelas pertama dan kelas-kelas yang tergantung yang menggunakannya).

e. Pengujian cluster (kerjasama kelompok kelas yang diuji untuk interaksi kesalahan).

f. Pengujian regresi adalah penting karena setiap thread, cluster, atau subsistem yang ditambahkan pada system.

g. Tingkat integrasi yang lebih sedikit berbeda dalam sistem berorientasi objek.

Ø Validation testing dalam konteks OO

a. Berfokus pada tindakan pengguna yang terlihat dan pengguna dapat mengenali output dari system.

b. tes validasi didasarkan pada skenario use-case, model perilaku objek, dan diagram alur event dibuat dalam model OOA.

c. Pengujian Black box konvensional dapat digunakan untuk mendorong tes validasi.

Test Case Design untuk software OO

· Setiap kasus uji harus dapat diidentifikassikan secara unik dan secara eksplisit dihubungkan dengan class yang akan diujikan.

· Tetapkan kegunaan dari setiap ujicoba.

· Tuliskan langkah-langkah ujicoba untuk setiap ujicoba yang disertakan, diantaranya:

- Tuliskan tahapan ujicoba untuk setiap objek yang disertakan dalam ujicoba.

- Tuliskan pesan-pesan dan operasi yang dijalankan sebagai konsekuensi dari ujicoba ini.

- Tuliskan eksepsi yang muncul ketika suatu objek di ujicoba.

- Tuliskan kondisi eksternal yang memerlukan perubahan untuk ujicoba tersebut.

- Informasi tambahan lainnya yang diperlukan untuk memahami atau mengimplementasikan ujicoba tersebut.

· Ujicoba Struktur permukaan dan Struktur Dalam (Testing Surface Structure and Deep Structure)

- Ujicoba struktur permukaan (Testing surface structure) yaitu melatih struktur yang tampak oleh pengguna akhir, sering kali melibatkan pengamatan dan mewawancarai pengguna karena mereka memanipulasi objek sistem.

- Ujicoba struktur dalam (Testing deep structure) yaitu melatih struktur program internal, seperti ketergantungan, perilaku, dan mekanisme komunikasi yang ada sebagai bagian dari sistem dan desain objek.

Metode Testing yang Dapat diaplikasikan pada Tingkatan Class (Testing Methods Applicable at The Class Level)

Ø Random testing – memerlukan sejumlah besar permutasi dan kombinasi data, dan dapat menjadi tidak efisien.

o Identifikasikan operasi yang mungkin pada class

o Definisikan batasan penggunaannya

o Identifikasikan urutan ujicoba minimum

o Buatlah beberapa variasi urutan ujicoba random

Ø Partition testing – Menghilangkan sejumlah kasus uji yang dibutuhkan untuk menguji sebuah class.

o state-based partitioning – ujicoba didesain dalam suatu cara sehingga operasi yang menyebabkan perubahan state diujikan secara terpisah dari yang tidak.

o attribute-based partitioning – untuk setiap atribut class, operasi diklasifikasikan berdasarkan pengguna atribut tersebut, yang memodifikasi atribut dan yang tidak menggunakan atau memodifikasi atribut.

o category-based partitioning – operasi dikategorikan berdasarkan fungsi yang dilakukannya, seperti : inisialisasi, komputassi, query, terminasi.

Ø Fault-based testing

o Terbaik untuk operasi dan tingkatan class

o Menggunakan struktur pewarisan

o Pengujian memeriksa model OOA dan menghipotesis sekumpulan kerusakan yang dipahami yang mungkin terjadi dalam pemanggilan operasi dan sambungan pesan, dan membangun kasus uji yang sesuai

o Menemukan spesifikasi yang tidak tepat dan kesalahan dalam interaksi subsistem

Inter-Class Test Case Design

Ø Desain kasus uji menjadi lebih rumit seperti halnya integrasi dari dimulainya sistem OO menguji kolaborasi antar class

Ø Ujicoba class yang beragam, seperti :

o Untuk setiap class client menggunakan daftar operator classs untuk men-generate urutan ujicoba random yang mengirimkan pesan ke server class yang lain.

o Untuk setiap pesan yang di-generate, tentukan class kolaborator dan operator server object yang ditunjuk.

o Untuk setiap operator server class (dimohon oleh pesan dari client object) tentukan pesan yang dikirimkan.

o Untuk setiap pesan, tentukan tingkatan operator berikutkan yang memohon dan menggabungkannya kedalam urutan ujicoba.

Ø Ujicoba yang dihasilkan dari model perilaku

o Gunakan state transition diagram (STD) sebagai model yang merepresentasikan perilaku dinamis dari suatu class.

o Kasus uji harus mencakkup seluruh tahapan STD.

o breadth first traversal dari state model dapat digunakan (uji satu transisi dalam satu waktu dan hanya membuat kegunaan daari transisi yang diujikan sebelumnya ketika mengujikan transisi yang baru).

o Kasus uji juga dapat dihasilkan untuk memastikan bahwa seluruh perilaku untuk class telah diujikan dengan benar.



Sumber : http://ayuliana_st.staff.gunadarma.ac.id

Minggu, 30 Mei 2010

V-Class Pemeliharaan Sistem

Diposting oleh Nda 'CliQ' di 12.57 0 komentar
Pemeliharaan sistem
Pemeliharaan sistem adalah suatu upaya untuk memperbaiki, menjaga, menanggulangi, mengembangkan sistem yang ada. Pemeliharaan ini di perlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem yang kita ada agar dalam penggunaannya dapat optimal.

Jenis – jenis pemeliharaan sistem
Jenis – jenis pemeliharaan sistem meliputi :
1. Pemeliharaan korektif
Pemeliharaan Koretif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan – kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya Pemeliharaan Korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiaknosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga.

2. Pemeliharaan adaptif
Pemeliharaan adatif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persayaratan pemakai baru. Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang – undang perpajakan ang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan adtif ini baik dan tidak dapat dihindari.

3. Pemeliharaan Penyempurnaan ( Perfektif )
Pemeliharaan penyempurnaan memepertinggi cara kerja atau maintainabilitas ( kemampuan untuk dipelihara ). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk persyaratan pemakai yang sebelumny tidak dikenal. Ketika membuat perubahan subtansial modul apapun, petugas pemelihara juga mengunakan kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti cabang – cabang yang kadaluarsa, memperbaiki kecerobohan dan mengembangkan dokumentasi.

4. Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan preventif terdir atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemelihara sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cact – cacat ( bukan kesalahan yang sebenarnya ) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal jelassekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.

Jumat, 28 Mei 2010

download photoscape

Diposting oleh Nda 'CliQ' di 22.28 0 komentar
buat edit foto.....

ne link buat downloadnya....

http://www.photoscape.org/ps/main/download.php

Senin, 24 Mei 2010

V-Class Metode Pelatihan Sistem

Diposting oleh Nda 'CliQ' di 19.33 0 komentar

Macam-macam metode pelatihan implementasi sistem :

- Resident expert

adalah sebuah pelatihan yang membutuhkan tenaga ahli pada suatu bidang.

- Computer-aided instruction

suatu tehnik pelatihan yang menggunakan instruksi-instruksi terprogram untuk melakukan suatu pelatihan perancangan dan perekaan dengan dibantu oleh computer dengan sistem yang terkomputansi.

- Formal courses

pelatihan yang dilakukan dengan cara formal yang mencakup muatan proses pembelajaran yang bersifat teori dan diskusi yang dilaksanakan didalam sebuah pelatihan secara formal untuk beberapa orang sekaligus.

- Software help components

sebuah perangkat lunak yang membantu mengeksekusi instruksi dalam sebuah program kemudian membantu mengambil bentuk instruksi dalam sebuah komponen. Komponen terpadu dalam sistem yang dirancang untuk pelatihan dan troubleshooting sistem.

- Tutorials

layanan bantuan dalam sebuah pembelajaran untuk membantu kelancaran proses dalam sebuah pelatihan. berisi petunjuk dan latihan untuk pengajaran dan pengembangan kompetensi pengguna dalam penggunaan sistem. Petunjuk latihan dan tutorial ini dapat dilengkapi oleh basis data yang menggunakan data riil.

- Interactive training manuals

bentuk kombinasi antara pelatihan tutorials dan Computer-aided instruction.

- External sources, such as vendors

vendor penyedia jasa pelatihan kursus dan bentuk pelatihan lain.

 
Copyright ..Nda cLiQueRzz.. 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .