Minggu, 28 Februari 2010

Peran Wanita dalam Tim IT

Minggu ini pada konferensi Storage Networking World (SNW) ada diskusi hangat mengenai peran wanita dalam organisasi IT, dan mengapa banyak wanita yang belakangan ini meninggalkan dunia tersebut.

Diskusi ini relevan karena ada data statistik yang nampaknya mendukung trend wanita meninggalkan IT. Dalam masa 5 tahun ini ekonomi AS diperkirakan akan berkembang dan menambahkan 1,5 juta pekerja IT. Data ini menurut proyeksi departemen statistik buruh (US Department of Labor Statistics). Akan tetapi, Gartner Inc., yaitu salah satu perusahaan riset data di AS memperkirakan bahwa jumlah wanita dalam dunia IT akan menurun sampai 40% selama 5 tahun ini (sampai 2012). Wanita2 ini agaknya akan pindah ke karier yang kurang teknis, dan akan bekerja dalam bidang seperti riset dan bisnis yang lebih fleksibel.

Dunia IT memiliki “kebudayaan” sendiri karena sifat jenis pekerjaan IT. Banyak pekerja dalam tim IT yang harus siap sedia (”on-call”) 24 jam sehari untuk menolong orang “trouble-shooting” komputer. Di dalam perusahaan yang besar dan yang tersebar di seluruh dunia, sering kali ada pekerja staf perusahaan yang menilpun dari belahan dunia lainnya. Pihak tim IT di kantor pusat (HQ) harus selalu siap menolong agar komputer2 selalu “on-line” dan tidak mengurangi tingkat produktivitas di seluruh perusahaan.

Banyak perusaan2 besar memberi bonus untuk tim IT berdasarkan ukuran2 “availability” komputer2 tersebut. Setiap bulan dan setiap kuartal tim IT di review berdasarkan rata2 MTBF (Mean Time Between Failures) dan MTTF (Mean Time To Failure) dari sistim2 komputer dalam organisasi. Kalau jumlah staf perusahaan sampai 50,000 orang tim IT memilik peran yang krusial bagi suksesnya misi perusahaan. Oleh karena itu, tim IT selalu memilih teknologi yang paling canggih untuk menjaga MTBF dan MTTF.

Banyak pria yang suka bekerja dalam tim IT karena mendapat eksposur pada teknologi2 yang paling baru. Vendor2 software dan hardware selalu saja muncul untuk menjual barang2 baru. Adalah suatu paradoks bahwa wanita justru dibutuhkan dalam tim IT karena lebih pandai komunikasi, secara lisan dan tulisan, dibanding pria yang “nerd”.

Saat ini perusahaan2 mulai memperhatikan trend dalam IT ini, dan memberi jadwal yang lebih fleksibel bagi wanita, terutama yang sudah berkeluarga. Akan tetapi, masih sedikit perusahaan yang secara pro-aktif membangun tim IT yang mengikutsertakan wanita dan sekaligus menjawab trend IT ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 28 Februari 2010

Peran Wanita dalam Tim IT

Diposting oleh Nda 'CliQ' di 21.23

Minggu ini pada konferensi Storage Networking World (SNW) ada diskusi hangat mengenai peran wanita dalam organisasi IT, dan mengapa banyak wanita yang belakangan ini meninggalkan dunia tersebut.

Diskusi ini relevan karena ada data statistik yang nampaknya mendukung trend wanita meninggalkan IT. Dalam masa 5 tahun ini ekonomi AS diperkirakan akan berkembang dan menambahkan 1,5 juta pekerja IT. Data ini menurut proyeksi departemen statistik buruh (US Department of Labor Statistics). Akan tetapi, Gartner Inc., yaitu salah satu perusahaan riset data di AS memperkirakan bahwa jumlah wanita dalam dunia IT akan menurun sampai 40% selama 5 tahun ini (sampai 2012). Wanita2 ini agaknya akan pindah ke karier yang kurang teknis, dan akan bekerja dalam bidang seperti riset dan bisnis yang lebih fleksibel.

Dunia IT memiliki “kebudayaan” sendiri karena sifat jenis pekerjaan IT. Banyak pekerja dalam tim IT yang harus siap sedia (”on-call”) 24 jam sehari untuk menolong orang “trouble-shooting” komputer. Di dalam perusahaan yang besar dan yang tersebar di seluruh dunia, sering kali ada pekerja staf perusahaan yang menilpun dari belahan dunia lainnya. Pihak tim IT di kantor pusat (HQ) harus selalu siap menolong agar komputer2 selalu “on-line” dan tidak mengurangi tingkat produktivitas di seluruh perusahaan.

Banyak perusaan2 besar memberi bonus untuk tim IT berdasarkan ukuran2 “availability” komputer2 tersebut. Setiap bulan dan setiap kuartal tim IT di review berdasarkan rata2 MTBF (Mean Time Between Failures) dan MTTF (Mean Time To Failure) dari sistim2 komputer dalam organisasi. Kalau jumlah staf perusahaan sampai 50,000 orang tim IT memilik peran yang krusial bagi suksesnya misi perusahaan. Oleh karena itu, tim IT selalu memilih teknologi yang paling canggih untuk menjaga MTBF dan MTTF.

Banyak pria yang suka bekerja dalam tim IT karena mendapat eksposur pada teknologi2 yang paling baru. Vendor2 software dan hardware selalu saja muncul untuk menjual barang2 baru. Adalah suatu paradoks bahwa wanita justru dibutuhkan dalam tim IT karena lebih pandai komunikasi, secara lisan dan tulisan, dibanding pria yang “nerd”.

Saat ini perusahaan2 mulai memperhatikan trend dalam IT ini, dan memberi jadwal yang lebih fleksibel bagi wanita, terutama yang sudah berkeluarga. Akan tetapi, masih sedikit perusahaan yang secara pro-aktif membangun tim IT yang mengikutsertakan wanita dan sekaligus menjawab trend IT ini.

0 komentar on "Peran Wanita dalam Tim IT"

Posting Komentar

 
Copyright ..Nda cLiQueRzz.. 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .