Jumat, 08 Januari 2010

Mengejar “Naga” di Pulau Komodo


Komodo sering disebut sebagai "naga komodo", karena hewan ini memang sejenis kadal yang paling besar di dunia ini. Sebenarnya komodo sendiri jauh dari citra naga. Walaupun seekor komodo (Varanus komodoensis) memang memiliki tubuh yang besar (komodo dewasa dapat memiliki tinggi sekitar 3 meter dengan berat kurang lebih 70 kilogram), komodo itu sendiri tidaklah sebuas anggapan kebanyakan orang.

Misalnya saja, seekor komodo tidaklah memburu mangsanya dengan aktif atau menunjukkan gejala kejam saat membunuh korbannya. Geligi dan mulut seekor komodo merupakan mimpi buruk semua dokter gigi. Dipenuhi kuman dan bakteri yang mematikan, geligi dan mulut seekor komodo memiliki peran yang vital dalam berburu mangsa. Komodo biasanya memakan hewan yang usianya relatif muda atau hewan yang terluka, karena lebih mudah diburu. Akan tetapi komodo yang bertubuh besar kadang menyerang hewan ternak yang berukuran besar, pula. Seekor komodo cukup menggigit korbannya satu kali saja. Kemudian ia akan mengikuti mangsanya selama berhari-hari apabila perlu. Kuman dan bakteri akan mematikan mangsanya cepat atau lambat. Saat hewan malang ini mati, tiba pulalah saat bagi sang komodo untuk berpesta.

Terletak di antara Pulau Sumbawa dan Flores, Taman Nasional Komodo dibangun sebagai tempat konservasi bagi para komodo. Pada tahun 1986, 6 tahun setelah dibentuknya taman ini, UNESCO menjadikan Taman Nasional Komodo menjadi World Heritage Site sekaligus Man and Biosphere Reserve.Taman ini terdiri dari tiga pulau utama: Pulau Komodo, Rinca, dan Padar. Taman ini juga merupakan rumah bagi setidaknya 1.000 spesies ikan, ratusan spesies karang, koral, dan 70 jenis tanaman sponge. Ikan hiu, ikan pari, ikan paus, lumba-lumba, penyu laut, dan ikan duyung juga dapat ditemukan di sini.

Sumber http://www.my-indonesia.info/page.php?ic=1203&id=48

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 08 Januari 2010

Mengejar “Naga” di Pulau Komodo

Diposting oleh Nda 'CliQ' di 10.23

Komodo sering disebut sebagai "naga komodo", karena hewan ini memang sejenis kadal yang paling besar di dunia ini. Sebenarnya komodo sendiri jauh dari citra naga. Walaupun seekor komodo (Varanus komodoensis) memang memiliki tubuh yang besar (komodo dewasa dapat memiliki tinggi sekitar 3 meter dengan berat kurang lebih 70 kilogram), komodo itu sendiri tidaklah sebuas anggapan kebanyakan orang.

Misalnya saja, seekor komodo tidaklah memburu mangsanya dengan aktif atau menunjukkan gejala kejam saat membunuh korbannya. Geligi dan mulut seekor komodo merupakan mimpi buruk semua dokter gigi. Dipenuhi kuman dan bakteri yang mematikan, geligi dan mulut seekor komodo memiliki peran yang vital dalam berburu mangsa. Komodo biasanya memakan hewan yang usianya relatif muda atau hewan yang terluka, karena lebih mudah diburu. Akan tetapi komodo yang bertubuh besar kadang menyerang hewan ternak yang berukuran besar, pula. Seekor komodo cukup menggigit korbannya satu kali saja. Kemudian ia akan mengikuti mangsanya selama berhari-hari apabila perlu. Kuman dan bakteri akan mematikan mangsanya cepat atau lambat. Saat hewan malang ini mati, tiba pulalah saat bagi sang komodo untuk berpesta.

Terletak di antara Pulau Sumbawa dan Flores, Taman Nasional Komodo dibangun sebagai tempat konservasi bagi para komodo. Pada tahun 1986, 6 tahun setelah dibentuknya taman ini, UNESCO menjadikan Taman Nasional Komodo menjadi World Heritage Site sekaligus Man and Biosphere Reserve.Taman ini terdiri dari tiga pulau utama: Pulau Komodo, Rinca, dan Padar. Taman ini juga merupakan rumah bagi setidaknya 1.000 spesies ikan, ratusan spesies karang, koral, dan 70 jenis tanaman sponge. Ikan hiu, ikan pari, ikan paus, lumba-lumba, penyu laut, dan ikan duyung juga dapat ditemukan di sini.

Sumber http://www.my-indonesia.info/page.php?ic=1203&id=48

0 komentar on "Mengejar “Naga” di Pulau Komodo"

Posting Komentar

 
Copyright ..Nda cLiQueRzz.. 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .